Banyak
orang mengatakan “Masa remaja adalah masa-masa yang paling indah dan berkesan”
mungkin kalimat itu akan terwujud apabila kita mengisinya dengan hal-hal yang
positif, tapi bagaimana dengan sebaliknya? Persoalan inilah yang akan aku bahas
kali ini, mendengarnya langsung dari narasumber yaitu temanku sendiri.
Pengalamanku
tentang masa remaja mungkin masih dibilang cetek,
maksud kata cetek disini ialah aku
hanya mengerti tentang suka pada lawan jenis, berpacaran dan mesra-mesraan sama
pacar. Tapi setidaknya selama aku pacaran masih dibatas normal. Entah kenapa
aku ingin sekali menceritakan hal ini, dan dari sekian cerita yang aku dengar
hanya satu pertanyaan yang ingin aku ketahui, hal pertama apa yang ada dipikiran orang itu saat melakukan sesuatu yang
dianggapnya saja sudah dosa? Begini ceritanya.
Sebelum
mengetahui lebih jelas biar tidak selek,
perkenalkan namaku Natasha kalau susah panggil saja Chaca. Sekarang aku duduk
dikelas 2 SMA disalah satu sekolah swasta yang ternama didaerahku. Singkat cerita,
saat jam pelajaran dikelas sedang kosong seperti biasa aku mengisinya dengan
mengobrol dengan teman-temanku. Saat sedang asyik mengobrol tiba-tiba salah
satu dari temanku datang menghampiriku “Cha, gue mau cerita nih sama lo tapi
berdua aja.” Ucapnya dengan nada yang sedikit ragu, “Mmm...mau cerita apa ya?”
Tanyaku, “Nanti gue kasih tau tapi gak disini. Yuk!” jawab dia sambil menarik
tanganku. Lalu aku dibawa kebarisan bangku paling belakang, sepertinya memang
sangat privat. Dalam hati aku bertanya-tanya, tapi sebaiknya aku simpan
pertanyaan itu.
“Gue
mau curhat sama lo, tapi gue harap lo mau ngerahasiain ini semua dan gue harap
juga lo jangan marah apalagi sampe maki-maki gue, janji ya sama gue Cha?” tanya
dia sambil ketakutan, “Iya-iya gue bakal jaga rahasia dan gue juga gak bakal
marah sama lo.” Jawabku. “Jadi gini ceritanya, semalem gue diajak jalan sama
cowok gue ke pesta kembang api, terus saking keasyikan ngeliat kembang api sama
petasan gue sampe lupa waktu. Gue baru sadar pas pestanya udah selesai, sekitar
jam 3 pagi gue ajak pulang cowok gue.
Pas dijalan tiba-tiba motornya mogok karena kehabisan bensin, untungnya aja
udah deket sama tempat kost dia. Nah, pas udah isi bensin gue disuruh sama dia
buat mampir ke kost-annya yaudah gue nurut aja. Pas udah sampai, dia suguhin
gue minum. Disitu kita ngobrol-ngobrol, disela obrolan kita dia langsung cium
pipi gue, ya gue bales aja ciumannya. Terus dia langsung membaringkan tubuh gue
dilantai, mungkin karena posisi itu gue udah kebawa sama hasrat gue, dimalam
menjelang subuh gue udah ngelakuin ML sama dia.” Jelasnya. Maaf ceritanya
sedikit terbuka, jadi aku singkat aja ceritanya hehehe. Sontak aku kaget
mendengarnya, aku tidak percaya teman yang selama ini aku lihat ia sangat polos
ternyata sudah melakukan hal yang diluar dugaanku. Selesai dia menceritakannya,
aku hanya dapat menasihatinya saja.
Mau
bagaimana lagi, ia sudah melakukannya ya
dia harus bertanggung jawab meskipun memang belum sampai kebobolan. Tapi seharusnya dia bisa berpikir jernih lah, seorang perempuan jalan sama
pacarnya dari malam sampai fajar apa itu bisa dikatakan wajar? Dan kalau sudah
melakukan hal seperti itu tidak menjamin kalau kamu akan langgeng dengan pacar
kamu. Seandainya kalau kamu putus sama dia, hal apa yang akan kamu lakukan?
Sementara laki-laki diluar sana menginginkan sosok perempuan yang masih ori. Kalau kamu sudah berbekas, kamu mau
berbuat apa? Saat aku menasihatinya ia hanya menundukkan kepalanya, mungkin ia
sadar kalau perbuatannya itu salah.
Jadi,
jagalah kehormatanmu hingga kamu menikah kelak. Aku tahu kalau remaja itu
keingintahuannya besar, tapi seenggaknya
kaita bisa menahannya bukan? Anggaplah sebagai kejutan kita dikemuadian hari. Seorang
laki-laki tidak akan melakukan hal seperti itu jika si perempuan juga tidak murahan.
Created by Popy Tasya Rahayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar